Label

Tampilkan postingan dengan label LINGKUNGAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LINGKUNGAN. Tampilkan semua postingan

Jumat, 20 Maret 2015

Memakai Data DEM SRTM untuk Analisis Daerah Rawan Banjir

Data digital elevation model itu banyak kegunaan, salah satunya adalah kita bisa mendeteksi daerah rawan banjir. Dengan data DEM bisa diketahui titik-titik ketinggian tempat di suatu wilayah, sehingga bisa dianalisa kawasan rendah mana yang masuk kategori daerah rawan banjir. Untuk mengetahui kawasan mana yang rawan banjir data DEM itu harus dikonversi kedalam garis-garis kontur berbentuk tiga dimensional.

                                                Contoh peta kontur yang menggunakan data DEM SRTM 30 Meter 

Selain itu, dengan data DEM juga kita bisa menentukan batas daerah tangkapan (catchment) suatu DAS. 
Contohnya kalian bisa lihat peta diatas, dimana daerah warna hijau merupakan daerah yang landai dengan elevasi antara 0-30 Mdpl. Coba kalian lihat daerah yang berwarna coklat, kenampakan punggung-punggung bukit kan jelas, sehingga bisa dilihat arah aliran air ketika turun hujan dan bisa ditentukan batas catchment-nya.

Mengenai contoh penggunaan data DEM untuk analisa daerah rawan banjir, kalian bisa lihat di topik bahasan beberapa waktu yang lalu mengenai, Identifikasi Daerah Rawan Banjir di Kota Jayapura Ditinjau dari Aspek Morfologi Wilayah. (*)

Minggu, 01 Maret 2015

Cara Menyajikan Data Dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi

Beberapa waktu telah dibahas mengenai Uji Keselarasan Chi-Kuadrat, kalau dlihat secara seksama ada prosedur perhitungan yang mirip dengan metode atau langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi untuk data kelompok, yang sebelumnya mungkin telah kita kenal dalam Mata Kuliah Statistika. Misalnya, ketika menghitung Kelas Distribusi itu menggunakan aturan Sturgess, dimana Banyak kelas = 1 + 3,3 log n.
Nah, kali ini akan dibahas mengenai cara menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk data kelompok.
Langkah-langkah membuat tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :
1.      Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
2.      Hitung rentang, yaitu data tertinggi dikurangi data terendah dengan rumus
R = data tertinggi – data terendah
3.      Hitung banyak kelas dengan aturan Sturgess, yaitu :
Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n , dimana n adalah banyak data
Banyak kelas biasanya paling sedikit 5 kelas dan paling banyak 15 kelas. Tapi itu semua tergantung kebutuhan.
4.      Hitung panjang kelas interval dengan rumus :
c = rentang / banyak kelas
5.      Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya diambil dari data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil, tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang didapat.
6.      Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas dengan c tadi dikurangi 1, dst.
7.      Kemudian hitung nilai frekuensi absolut dan nilai frekuensi relatif (%). Nilai frekuensi absolut tinggal melihat banyak data yang masuk atau tercover dalam setiap baris kelas interval. Sedangkan untuk frekuensi relatif dinyatakan dalam persen (%) yang disingkat f(%), rumusannya sebagai berikut :
f(%) baris pertama = f absolut baris pertama / n x 100%
untuk nilai f(%) baris-baris berikutya juga demikian.
Contoh Soal !
Data hujan 20 tahun pengamatan ditampilkan dalam tabel I dibawah ini. Buatlah tabel distribusi frekuensinya !
No
Curah Hujan (Xi)
(mm)
1
45
2
55
3
64
4
76
5
48
6
68
7
43
8
57
9
86
10
57
11
67
12
78
13
87
14
86
15
49
16
57
17
68
18
83
19
78
20
85

Penyelesaian :
1.      Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
No
Curah Hujan (Xi)
(mm)
1
43
2
45
3
48
4
49
5
55
6
57
7
57
8
57
9
64
10
67
11
68
12
68
13
76
14
78
15
78
16
83
17
85
18
86
19
86
20
87

2.      Hitung rentang yaitu data tertinggi dikurangi data terendah dengan rumus :
R = data tertinggi – data terendah
    = 87 – 43 = 44

3.      Hitung banyak kelas dengan aturan Sturgess, yaitu :
Banyak kelas  = 1,3 log n
                       = 1,3 log 20
                       = 5,29 dibulatkan jadi 5

4.      Hitung panjang kelas interval dengan rumus : 
p = rentang / banyak kelas
p = 44 / 5
   = 8,8 bulatkan jadi 9

5.      Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya diambil dari data terkecil, dimana data terkecilnya = 43.
6.      Selanjutnya kelas interval pertama dst, dhitung dengan cara menjumlahkan ujung bawah kelas dengan p tadi dikurangi 1. Demikian seterusnya.
43 + 9 – 1 = 51
52 + 9 – 1 = 60
61+ 9 – 1 = 69
70 + 9 – 1 = 78
79 + 9 – 1 = 87
Dari hasil perhitungan tersebut didapat kelas interval sebagai berikut :
43 – 51
52 – 60
61 – 69
70 – 78
79 – 87
7.      Hitung frekuensi absolut dan relatif
*) Untuk frekuensi absolut
Untuk frekuensi absolut tinggal dilihat banyak data yang masuk atau tercover dalam setiap baris rentang kelas.
            *) Untuk frekuensi relatif :
f (%) baris pertama = f absolut baris pertama / n x 100%
f (%) baris pertama = 4 / 20 x 100% = 20 % (untuk baris berikutnya juga demikian)
Hasil perhitungan frekuensi relatif dan absolut ditampilkan dalam tabel berikut ini :
No
Curah Hujan (Xi)
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif (%)
1
43 – 51
4
20
2
52 – 60
4
20
3
61 – 69
4
20
4
70 – 78
3
15
5
79 – 87
5
25
20
100%


Jadi, kira-kira demikian pembahasan mengenai cara menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan semoga apa yang telah dibahas dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. (*)