Label

Sabtu, 24 Januari 2015

Dampak Lingkungan Pada Aktifitas Galian C di Sungai Kampwolker Kota Jayapura ( Tahun 2012)

I. Pendahuluan

Bentang alam atau rona lingkungan sungai dapat berubah oleh karena aktifitas yang dilakukan manusia, baik di dalam alur sungai maupun di sepanjang sempadan sungai. Salah satu aktifitas yang berpotensi menyebapkan perubahan pada rona lingkungan sungai adalah aktifitas pengalian material sungai yang masuk kategori bahan galian golongan C. Seperti halnya yang terjadi di Sungai Kampwolker yang berada Distrik Heram Kota Jayapura, yang dari sisi geologi wilayah mempunyai potensi menghasilkan bahan galian C cukup besar, seperti pasir, kerikil, batu ciping, dan batu kali.
Potensi bahan galian ini menarik sejumlah orang untuk melakukan penggalian material sungai. Penggalian material sungai bisa memberi dampak bagi lingkungan, secara khusus bagi rona lingkungan sungai. Tulisan kali ini akan dibahas secara garis besar dampak yang ditimbulkan dari adanya aktifitas penggalian material sungai terhadap rona lingkungan sungai dengan mengangkat contoh kasus penggalian material sungai di Sungai Kampwolker Distrik Heram Kota Jayapura.

II. Letak Lokasi dan Jenis Bahan Galian

Gambar 1. Peta Topografi Wilayah Studi 

Lokasi galian berada di Sungai Kampwolker Distrik Heram Kota Jayapura. Sungai ini mengalir menuruni lereng pegunungan Cycloops dari arah Utara ke Selatan dan bermuara di Danau Sentani. Sungai ini memiliki panjang sekitar 12.446 km dan lebar 35 m. Sedangkan kosentrasi penggalian dan pengambilan berlangsung dalam alur sungai dengan panjang area mencapai 2,4 km, dengan badan sungai rata-rata 30 meter, atau dengan luas mencapai 72.000 m2.

Gambar 2. Jenis Bahan Galian 
Material sungai yang digali dan diambil di sungai Kamp.Wolker terdiri dari pasir, kerikil, batu ciping, dan batu kali.

III. Dampak Lingkungan

1.      Terbukanya lapangan pekerjaan
2.      Tersedianya material untuk pembangunan sarana infrastruktur
3.      Berubahnya rona lingkungan sungai, antara lain :

Gambar 3. Perubahan pada Dasar Sungai 

-          Penggalian pada dasar sungai merubah arah aliran air sungai
-          Penggalian pada dasar sungai meninggalkan bekas lubang penggalian
-          Penggalian yang memasuki kaki tebing sungai membuat tebing sungai tidak stabil dan rentan runtuh
-          Penggalian dan pengambilan material sungai seperti pasir dan bongkahan batu turut meningkatkan laju dan kecepatan air sungai pada ketika banjir sungai, karena material sungai yang belum diambil bisa menjadi semacam barrier untuk menghambat dan mengurangi laju dan kecepatan air
-          Dasar sungai menjadi gersang pada musim panas karena penggalian dan pengambilan material pada dasar sungai turut menghilangkan aliran dasar (base flow)

V. Saran Upaya Pengendalian Dampak

Berikut ini beberapa saran atau upaya untuk mengurangi dampak pada rona lingkungan sungai maupun dampak ikutan :
1.      Penggalian dilakukan pada dasar sungai sebaiknya tidak eksploitatif dan tidak boleh melewati lapisan perisai dasar sungai atau sederhananya itu penggalian disesuaikan dengan kecepatan pengendapan. Misalnya, penggalian dilakukan sedalam 1 meter dan ketika banjir sungai lubang galian itu akan tertutup kembali (ada kesimbangan antara volume pengambilan dan pengendapan).
2.      Hindari penggalian pada alur sungai yang miring karena akan berpotensi menyebapkan agradasi dan degradasi (perbedaan elevasi antara satu bagian sungai dengan bagian lainnya cukup mencolok, sehingga bisa berpotensi membuat aliran air cenderung destruktif pada waktu banjir sungai).
3.      Perlu dilakukan pemasangan bronjong kawat dan talud pada tebing sungai guna meminimalisir terjadinya erosi tebing dan mengurangi potensi gerakan massa tanah
4.      Perlu dilakukan penghijauan (riparian strip) sekitar bantaran dan tebing sungai

Sumber :
KEPMENLH Nomor 43 Tahun 1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkaungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C jenis Lepas di Daratan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar