Pada hari ini kita akan
membahas topik yang menarik yaitu air bawah tanah atau air bawah permukaan. Jika
kita melihat dinamika pembangunan yang berkembang cukup pesat di Kota Jayapura
saat ini, tentu kebutuhan air bersih akan meningkat seiring bertambahnya jumlah
penduduk. Suplai air bersih dari beberapa sumber air (intake) PDAM tidak
mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Jayapura.
Kalau kita melakukan
survey kebanyakan warga di Kota di kota ini, selain menggunakan air yang
bersumber dari PDAM mereka juga menggunakan air bawah tanah. Lihat saja
bangunan hotel, restoran, rumah-rumah penduduk mengambil dan memanfaatkan air
bawah tanah. Air bawah tanah sendiri adalah semua air yang terdapat dalam
lapisan mengandung air dibawah permukaan tanah termasuk yang muncul secara
alamiah diatas permukaan.
Pemakaian air bawah tanah
secara berlebihan dapat berakibat pada penurunan muka air tanah. Muka air tanah
sendiri adalah dua lajur dibawah permukaan utama dibagi oleh suatu permukaan
yang tak beraturan. Muka air tanah merupakan kedudukan titik-titik (di dalam
tanah yang tidak tertekan) yang tekanan hidrostatiknya sama dengan tekanan
atmosfer. Formasi geologis yang mengandung air dan memindahkannya dari satu
titik ke titik yang lain dalam jumlah yang mencukupi untuk pengembangan ekonomi
disebut suatu lapisan pembawa air akuifer.
Kebalikannya disebut lapisan kedap air (akuiklud),
yaitu suatu formasi yang berisi air tetapi tidak dapat memindahkannya dengan
cukup cepat untuk melengkapi persediaan yang berarti pada sumur atau mata air.
Sketsa Profil Air Tanah
Nah, sekarang kita masuk
pada sumber-sumber air tanah. Hampir semua air tanah merupkan air meteorik (meteoric water) yang berasal dari
hujan. Air tersekap (connate water) terdapat pada batuan pada
pembentukannya dan seringkali banyak mengandung garam.
Ilustrasi penurunan muka tanah akibat eksploitasi air bawah tanah secara besar-besaran yang berakibat pada miringnya rumah
Tahukah Anda, apabila
eksploitasi air bawah tanah dilakukan secara besar-besaran cepat atau lambat akan menyebapkan kerusakan
lingkungan. Sebap akan terjadi rongga-rongga dibawah tanah yang suatu saat akan
terjadi patahan-patahan yang pada akhirnya dapat menyebapkan kerugian di
masyarakat. Contohnya, kalau ada patahan atau spase yang kosong dalam pori-pori tanah bisa saja terjadi penurunan muka tanah (subsidence) yang akan
berakibat pada miringnya bangunan bahkan bisa roboh juga, amblesan tanah juga bisa terjadi di
jalan raya. Pengambilan ABT di pinggir jalan sangat tidak dibenarkan sebap
melanggar aturan, sebap aktivitas ini dapat merusak badan jalan dan lingkungan
sekitarnya.
Jalan Raya Yang Ambles Akibat Pemakaian Air Bawah Tanah Secara Eksploitatif
Dalam memanfaatkan air
bawah tanah hendaknya masyarakat di Kota Jayapura harus mengacu pada peraturan
yang ada dan hendaknya juga membayar pajak, seperti yang tertera dalam Peraturan
Daerah Provinsi Papua Nomor 11 tahun 2002. Mengapa kita harus membayar pajak ? Karena pajak yang kita bayar akan
digunakan untuk membiayai pembangunan daerah. (*LRK/berbagai sumber*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar