Beberapa waktu lalu sudah dibahas mengenai cara menghitung debit rencana
untuk kepentingan perencanaan saluran drainase. Hasil perhitungan debit rencana
bukan hanya digunakan sebagai acuan ketika merencanakan saluran drainase
yang baru, tapi juga berguna ketika mengevaluasi saluran drainase yang sudah
ada (permanen), apakah masih dapat menampung debit rencana maksimum atau tidak
? Debit rencana itu diibaratkan sebuah ambang batas maksimum, sehingga
dijadikan sebagai acuan. Artinya debit saluran itu nilainya harus lebih kecil atau
sama dengan nilai debit rencana.
Nah berikut ini akan dibahas bagaimana cara mengukur dan menghitung debit saluran terbuka yang bentuk salurannya seragam (misalnya,
empat persegi panjang atau trapesium). Sebelum melakukan kegiatan pengukuran
perlu disediakan perlengkapan yang akan digunakan di lapangan :
·
Sediakan GPS untuk mengukur elevasi
·
Sediakan meter rol atau alat ukur yang
representatif
·
Sediakan sebilah kayu atau besi yang ukurannya representatif untuk ditancapkan
ke dalam saluran (untuk mengetahui kedalaman air/saluran)
·
Sediakan papan data dan alat tulis untuk
mencatat hasil pengukuran
Langkah-langkah pengukuran :
·
Tentukan saluran (got) mana yang akan diukur
debitnya. Bila perlu dilakukan sketsa denah jaringan salurannya terlebih dahulu
·
Ukurlah jarak atau panjang saluran (dari titik
awal ke titik akhir)
·
Ukurlah elevasi di titik awal dan titik akhir
saluran
·
Ukurlah dimensi saluran (tinggi saluran,
kedalaman air dan lebar dasar saluran)
·
Lakukan pengolahan data :
Hitunglah kemiringan dasar saluran
dengan rumus berikut :
S =
t1 – t2
______ x 100 %
L
Ket :
S = kemiringan tanah/dasar saluran
t1 =
elevasi di titik awal/bagian tinggi (m)
t2 =
elevasi di bagian akhir/bagian rendah (m)
L = panjang
saluran dari titik awal ke akhir (m)
Hitunglah dimensi dan debit saluran, sesuaikan dengan rumus dari bentuk saluran
Hitunglah dimensi dan debit saluran, sesuaikan dengan rumus dari bentuk saluran
Contoh Perhitungan
Sebuah saluran
berbentuk empat persegi panjang yang terbuat dari beton menampung aliran air buangan dari sebuah pemukiman, seperti tampak pada sketsa yang salurannya diberi warna garis biru tua dan tanda A sebagai
titik awal (bagian tinggi) dan B sebagai titik akhir (bagian rendah).
Setelah dilakukan pengukuran pada saluran tersebut hasilnya sebagai berikut :
-
Elevasi di titik A = 10 mdpl
-
Elevasi di titik B = 9 mdpl
-
Panjang saluran dari titik A ke B = 154 m
Dimensi saluran :
-
Tinggi saluran (h) = 1,1 m
-
Lebar dasar saluran (B) = 0,9 m
-
Tinggi muka air (H) = 0,85 m
-
Nilai kekasaran Manning untuk beton (n) = 0,012
Sketsa Tampang Saluran
Hitunglah debit saluran tersebut ?
Jawab :
*) Hitung kemiringan dasar saluran (S) :
S = t1 – t2
____
L
= 10 -9
______ x 100% = 0,64 %
154
*) Hitung luas penampang basah (A) :
A = B x H
= 0,9x 0,85
= 0,765 m2
*) Hitung keliling basah (P) :
P = B + 2H
= 0,9 + (2 x 0,85)
= 2,6 m
*) Hitung jari-jari hidrolis (R) :
R = A/P
= 0,765/2,6 = 0,29 m
*) Hitung kecepatan aliran (V)
V = 1/n R2/3 S1/2
= 1/0,012 x 0,7652/3 x 0,641/2
= 5,51 m3/dtk
*)Hitung debit saluran (Qs)
QS = A x V
= 0,765 m2
x 5,51 m/dtk
= 4,21 m3/dtk
Hasil pengukuran debit saluran (QS) nantinya akan dibandingkan dengan
nilai debit rencana (QT). Untuk saluran drainase
perkotaan biasanya digunakan debit rencana dengan periode ulang 5 tahun sebagai
acuan dalam perencanaan maupun dalam melakukan evaluasi. (*)
sangat membantu..* apalagi di Indonesia sering banjiirr.
BalasHapusHmm,...boleh ane Koreksi ??,..untuk Perencanaan Saluran yang sebenarnya perhitungan Elevasi tidak bisa dengan GPS...tapi harus dengan Sipat datar ( waterpasss ) . .. .di ambil LOng PRofile dan Cross Sectionnya lengkap . .. berikut ketinggain muka Air terukur ( ketika Observasi ) . . .Pembacaaan Level ( Sipat Datar) tersebut diambil Pulang pergi atau minimal DOuble Stand ....sementara panjang alur sungai dan bentuk polanya,..diambil dengan Metoda Polygon teodolit ( untuk pendekatan kasar ini boleh di gantikan dengan GPS ) . .terimakasih sebelumnya...blog nya bagus...saya suka
BalasHapusMaksudnya long section ama cross section?
HapusBagaimana cara berhitung untuk dimensi saluran bulat (tertutup, semacam buis beton)?
BalasHapusHow I can download this reference for me
BalasHapusHow I can download this reference for me
BalasHapusbagaimana cara menghitung heleng/kemiringan jaringan saluran irigasi. Misal dalam interval 100 meter berapa senti meter yg harus diturunkan.? Tks
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBagaimana cara hitung saluran dranase mengalirkan debit sebesar 25 m/dt material dasar dinding saluran direncanakan berupa saluran tanah N = 0,03 kemiringan dasar saluran 0,045kemiringan talud saluran 1:1 cara hitungnya gmna iya makasih.
BalasHapusTerima kasih atas sharing informasi perhitungannya
BalasHapusSemoga amalan penulis menjadikan sesuatu yang bermanfaat bagi penulis di kemudian hari.
Mohon konfirmasi pada perhitungan Kecepatan Aliran (V) untuk data jari-jari hidrolis (R) yang dimasukkan pada perhitungan V tsb 0,765 atau 2,9 ?
Untuk Nilai (V) yang dipakai adalah 5,51 m/dt.
HapusUntuk Nilai (R) yang dipakai adalah 0,29 meter.
Terima kasih atas ilmu yang diberikan semoga Tuhan membalas kebaikan Bapak Penulis,ada sedikit pertanyaan,tertulis diatas bahwa :Artinya debit saluran itu nilainya harus lebih kecil atau sama dengan nilai debit rencana. Mohon maaf saya kok kurang jelas dengan kalimat tersebut. Bukannya debit saluran yang direncanakan (Qs) harus mampu menampung debit rencana (Qr)agar saluran tidak meluber / banjir. Bahasa tekniknya adalah : Qs harus > atau = Qr. Mohon dikoreksi juga barangkali pendapat saya ini ada kesalahan.
BalasHapusUntuk perhitungan (V) Kecepatan aliran pada saluran haslinya adalah dalam ...[meter/detik], bukan ...[meter^3/detik]. Karena Debit Air pada saluran dalam satuan volume ...meter^3/detik, bukan meter^5/detik.
BalasHapusAda data curah hujannya nggak?
BalasHapusitu perhitungan untuk saluran tanpa kekanan (gravitasi, untuk perhitungan tekanan air atau tinggi muka air dalam kolam bagaimana perhitungan pada saluran flownya
BalasHapus