I. Pendahuluan
Pembangunan umumnya
mempunyai dampak terhadap lingkungan fisik-kimia dalam hal ini salah satunya
adalah hidrologi. Perubahan tata guna lahan (land use) sangat berperan dalam menaikan jumlah limpasan permukaan.
Perubahan tata guna lahan dari kawasan hutan
menjadi kawasan terbangun akan mempengaruhi kuantitas resapan tanah, karena
diatas tanah yang bisa meresap air telah ditutupi bangunan permanen yang kedap
air, sehingga air hujan yang mengalir di permukaan cukup besar. Apabila
limpasan permukaan tidak dikelola dan ditangani dengan baik akan terjadi
banjir.
Oleh karena itu, dalam
perencanaan pembangunan sarana fisik yang berpotensi mengubah tata guna lahan perlu
dilakukan pendugaan terhadap debit limpasan permukaan dalam beberapa tahun
kedepan (debit rencana). Kemudiaan hasil pendugaan itu dijadikan acuan untuk
merencanakan dimensi saluran drainase, agar saluran drainase tersebut dapat
menampung debit banjir.
II. Langkah Perhitungan Debit Rencana
a) Hitung intensitas curah hujan rata-rata (I)
Untuk menghitung intensitas curah
hujan rata-rata diperlukan data curah hujan minimal harus ada data curah hujan maksimum
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Untuk mengetahui
nilai rata-rata curah hujan selama 10 tahun, maka dapat dicari mengunakan rumus
sebagai berikut:
b) Hitung luas
daerah tangkapan Hujan (A)
c) Masukan
nilai koefisien pengaliran/limpasan air (C)
d) Hitung
debit rencana puncak (QP) dengan rumus rasional. Masukan semua nilai yang sudah
didapat diatas, yakni C, I, dan A dalam rumus rasional sebagai berikut untuk
mendapatkan nilai debit rencana.
QP
= 0,278 x C x I x A
QP = Debit rencana/puncak
C = Coefisien pengaliran/limpasan air
I = Intensitas curah hujan ( mm/jam )
A = Luas daerah tangkapan hujan
III. Contoh Perhitungan
Pada lahan seluas 570250 m2 akan
dibangun kawasan pemukiman. Diketahui data hujan harian maksimum 10 tahun
pengamatan seperti tercantum dalam kolom 2 pada tabel 3.1. Hitunglah besarnya hujan rencana dengan
periode ulang 5 tahun dengan berdasarkan pada rumus Distribusi Gumbel. Kemudian
hitunglah debit rencana pada daerah tangkapan hujan (DTH) seluas 570250 m2 dengan menggunakan Metode
Rasional.
Jawab :
a) Hitung
besarnya hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun
Tabel 3.1. Curah hujan maksimum dalam 10 tahun pengamatan
Tabel 3.1. Curah hujan maksimum dalam 10 tahun pengamatan
Tahun
|
Curah hujan Xi (mm)
|
2004
|
134
|
2005
|
173
|
2006
|
241
|
2007
|
131
|
2008
|
121
|
2009
|
126
|
2010
|
106
|
2011
|
138
|
2012
|
234
|
2013
|
245
|
Jumlah
|
1649
|
Rata-rata
|
164,9
|
ket : data hujan hanya permisalan
b ) Hitung luas
daerah tangkapan hujan (DTH)
Luas daerah tangkapan hujan (DTH) = 570250 m2
= 0,57025 km2
c) Tetapkan
koefisien pengaliran/limpasan permukaan
Karena areal tersebut akan tertutup permukaan kedap air
(bangunan, aspal, dll) maka nilai C adalah 0,95 (koefisien untuk
perkerasan aspal dan beton).
d) Hitung debit
rencana/puncak (QP)
Hitung debit rencana menggunakan metode rasional
QP
= 0,278 x C x I x A
Masukan nilai C, I, A dalam rumus metode rasional lalu
dikalikan :
A = 0,570250 km2
I = 3,10 mm/jam
C = 0,95
Maka
QP = 0,278 x 0,95 x 3,10 mm/jam x
0,570250 km2
= 0,46 m3/dtk
Jadi debit rencana dengan periode
ulang 5 tahun adalah 0,46 m3/detik.
III. Kesimpulan
Debit rencana bersifat
probabilistik (mengandung unsur kemungkinan). Debit rencana periode ulang 5
tahun (Q5) = 0,46 m3/detik, tidak berarti debit sebesar 0,46
m3/detik akan terjadi secara periodik 1 kali dalam setiap 5 tahun.
Dalam 5 tahun ada kemungkinan 1 kali terjadi debit yang besarnya sama atau
lebih dari 0,46 m3/detik. Dalam 10 tahun ada kemungkinan 2 kali
terjadi debit yang besarnya sama atau lebih dari 0,46 m3/detik.
Debit rencana berguna
dalam perencanaan dimensi saluran drainase. Perhitungan debit rencana menjadi
bagian yang sangat penting dalam perencanaan teknis dimensi saluran drainase,
karena nilai (besar-kecilnya) debit rencana akan menentukan besar kecilnya
dimensi saluran drainase. Dimensi hidrolis saluran yang lebih besar akan lebih
aman dalam mengalirkan debit tertentu, namun dimensi yang lebih besar akan
berdampak pada pembengkakan biaya. Sebaliknya dimensi hidrolis yang lebih kecil
akan menjadi kurang aman dalam mengalirkan debit tertentu. Muara dari
perhitungan dari debit rencana adalah mendapatkan dimensi hidrolis (kapasitas)
yang ideal dan terbaik, terbaik dari segi teknis maupun ekonomi. (*)
Keterangan
nilai yang dimbil dalam tabel yang merupakan tetapan :
Nilai
Yn untuk data 10 tahun = 0,4952
Nilai
Sn untuk data 10 tahun = 0,9496
Nilai
Ytr PUH 5 tahun = 1.5004
Nilai Koefisien limpasan untuk metode
rasional (C), bagi perkerasan aspal dan beton = 0,95
Sumber Pustaka :
Kamiana, I Made. 2001. Teknik Perhitungan
Debit Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu. Yogyakarta
Thanks Kawan.....
BalasHapushttp://www.ilmudasardanteknik.com
Thanks sangat bermanfaat, semoga selalu dilimpahkan rezeki
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya mau tanya soal perhitungan dengan rumus rasional, pada perhitungan anda I (mm/jam) x A (km2) tidak perlu disetarakan dan langsung dikalikan sehingga mendapatkan Q (m3/detik). Tolong anda jelaskan kenapa tidak perlu disetarakan lagi? Makasih gan
BalasHapuskarena kita sudah menggunakan 0,278 di depannya, angka ini sebenarnya adalah angka untuk mengkonversi bukan untuk angka ketetapan
Hapusbagaimana cara membuat garis poligon pada luasan area dengan metode poligon thissen?
BalasHapusmaaf pak sepertinya hasilnya ada yg kurang tepat, bagian I analisa curah hujan rata2 periode 5tahun , salah penulisan rumus di excel bapak sepertinya, maaf sebelumnya
BalasHapusTolong sertakan tabel Sn, Yn, Yt
BalasHapusTolong Tabel Sn, Yn, YT di tampilkan....
BalasHapusShinlawa memang begitu Rumus Rasional itu rumus empirik ....bentuk Q = 0.278 cia adalah untuk A dalam km2 ...sementara untuk A dalam ha...gunakan Q = 0.00278 C I A . . . .thanks...
BalasHapusRumus Rasional dalam bentuk umum nya adalah Q = (1/36)*I*A . . . .dengan I dalam m dan A dalam m2,..tapi ini tidak umum dan tidak praktis...
BalasHapusTrims, smoga bermanfaat dan bisa membatu sesama, penulis slalu diberkahi ilmu dilapangkan rizki
BalasHapusMau bertanya Sn ,Yt dan Yn ini berasal dari mana bgmn cara menemukannya
BalasHapus