PADA pembahasan kita beberapa waktu lalu mengenai daerah aliran sungai (DAS),
sempat kita membahas mengenai aliran sungai yang bersifat turbulen. Selain
turbulen ada satu sifat aliran yang sering terjadi di dalam saluran terbuka seperti
sungai yakni aliran laminar. Saluran sungai dari hulu ke hilir sifat alirannya
berbeda-beda, di hulu dan bagian tengah bisa turbulen dan di hilir bisa laminar
atau bahkan mungkin gabungan dari keduanya yang disebut dengan aliran transisi.
Air mengalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah dan prinsip gravitasi
berbicara disini, karena adanya pengaruh dari perbedaan elevasi antara daerah
hulu dan hilir. Salah satu hal yang perlu kita ketahui, sifat-sifat aliran pada
saluran terbuka seperti sungai ditentukan oleh kekentalan dan gravitasi.
Tegangan permukaan air dalam keadaan tertentu dapat pula mempengaruhi perilaku
aliran, tetapi pengaruh ini tidak terlalu besar.
Kali ini kita mencoba menemukan
perbedaan antara aliran laminar dan turbulen. Tapi sebelumnya kita harus tahu
defenisi dari keduanya, agar lebih mudah melihat perbedaannya. Apa yang
dimaksud dengan aliran laminar ? Aliran pada saluran terbuka dikatakan laminar apabila
gaya kekentalan (viscosity) relatif
sangat besar dibandingkan dengan gaya inersia sehingga kekentalan berpengaruh
besar terhadap perilaku aliran. Butir-butir air bergerak menurut lintasan
tertentu yang teratur atau lurus, dan selapis cairan tipis seolah-olah
menggelincir diatas lapisan lain. Simple-nya,
bisa dikatakan aliran laminar itu terlihat seperti berlapis-lapis. Laminar itu
asal kata dari lamina yang berarti lapisan, samahalnya laminating (lamina-ting)
di tempat foto copy, yang artinya melapis.
Sedangkan aliran dalam saluran
terbuka dikatakan turbulen apabila gaya kekentalan relatif lemah dibandingkan
dengan gaya inersia. Butir-butir air bergerak menurut lintasan yang tidak
teratur, tidak lancar, tidak tetap, walaupun butir-butir tersebut tetap
bergerak maju di dalam aliran yang berjalan secara keseluruhan. Simple-nya, Aliran ini terlihat bergoncang (turbulensi).
Defenisi aliran
laminar dan turbulen menitikberatkan pada perbandingan antara gaya kekentalan
dan gaya inersia. Agar lebih mudah memahami, mari kita memecahkan pokok pembahasan menjadi bagian yang berdiri sendiri. First, Gaya didefenisikan sebagai dorongan atau tarikan yang akan
mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda. Next, gaya kekentalan atau viskositas adalah sifat fluida yang
menyebapkan tegangan geser di dalam fluida yang bergerak. Last, apa itu inersia ? Inersia atau kelembaman (kemalasan)
merupakan sifat benda yang mempertahankan keadaan gerak atau keadaan diam. Ini
merupakan penjabaran dari hukum I Newton, “Benda yang mula-mula diam akan tetap
diam, benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan tetap
( { F = 0 ).
Aliran laminar secara jelas diilustrasikan pada gambar 2. Lintasan yang
ditempuh suatu partikel dalam fluida yang mengalir dinamakan garis alir (flow line). Partikel (butir-butir air)
itu mengalir dalam suatu garis arus yang ujung dan pangkalnya jelas. Partikel
(butir-butir air) itu melalui tiik A, B dan C secara teratur dan lurus
mengikuti garis arus tersebut (lihat gambar diatas). Kecepatan-kecepatan partikel fluida di tiap
titik pada garis arus searah dengan garis singgung di titik itu. Jika kita
kaitkan dengan hukum Newton I, apabila kecepatan (v) di suatu titik konstan
terhadap waktu, maka aliran fluida dikatakan tunak. Garis arus itu tidak
berpotongan.
Aliran turbulen itu sangat bertolak belakang dengan aliran laminar (lihat
gambar 3). Jika pada suatu kelajuan tertentu ada partikel-partikel (butir-butir
air) gerakannya berbeda dan bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan itu
dinamakan aliran turbulen (lihat gambar diatas).
Ada sebuah cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengetahui suatu aliran
zat cair apakah bersifat turbulen atau laminar, yakni dengan cara menjatuhkan
sedikit tinta atau pewarna ke dalam zat cair. Jika tinta menempuh lintasan yang
lurus atau melengkung tapi tidak berputar-putar membentuk pusaran bisa
dikatakan alirannya bersifat laminar. Akan tetapi, bila tinta itu kemudian
mengalir secara berputar-putar dan akhirnya menyebar, aliran air tersebut
bersifat turbulen.
Kira-kira pembahasan kita kali ini mengenai perbedaan aliran turbulen dan
laminar seperti itu, kalau ada sesuatu yang salah terkait dengan pembahasan kita kali ini, mohon diberi masukan. So, tak
ada gading yang tak retak. See you next
time. (*)
Sumber :
·
M
Kanginan, Fisika 2000, Penerbit Erlangga (Hal 222/Fluida Bergerak)
·
Victor L.
Streeter & E. Benjamin Wylie, Mekanika Fluida (Jilid I), Penerbit Erlangga