Salah satu permasalahan yang
sering terjadi ketika banjir adalah banyak genangan air yang dibarengi dengan
lamanya durasi waktu yang dibutuhkan agar genangan tersebut surut. Hal ini terjadi
karena kuantitas resapan menjadi kecil akibat diatas tanah yang dulunya bisa
meresap air, kini berubah menjadi bangunan permanen yang kedap air. Bukan hanya
itu saja, jenis tanah juga turut mempengaruhi kuantitas resapan air kedalam
tanah.
Lempung (clay)
kuantitas resapannya sangat kecil, karena memiliki konduktivitas hidraulik sangat
kecil berkisar antara 1/1.000.000.000.000 m/detik (10-12 sampai 10-9
m/detik)
Kecepatan air yang
meresap ke dalam tanah tergantung dari jenis tanahnya. Bila jenis tanahnya lempung
yang pori-porinya rapat tentu kuantitas resapannya kecil, dibandingkan dengan pasir yang berbutir halus serta tidak terkonsolidasi dengan rapat. Kuantitas
suatu jenis tanah tergantung dari konduktivitas hidaruliknya. Untuk jenis tanah
lempung (clay), kecepatan aliran
(konduktivitas hidraulik) sangat kecil berkisar antara 1/1.000.000.000.000
m/detik (10-12 sampai 10-9 m/detik), sedangkan bila jenis
tanah lanau (silt) maka kecepatan
aliran berkisar antara 1/100.000.000 – 1/10.000 m/detik (10-8 sampai
10-4 m/detik). Bila jenisnya pasir maka kecepatan aliran berkisar
antara 1/100.000 – 1/100 m/detik (10-5 sampai 10-2
m/detik). Untuk mengetahui kecepatan
aliran suatu jenis tanah (sampel tanah) dan kemampuannya menyerap maupun memindahkan air,
biasanya digunakan alat sederhana yang namanya Tensiometer dan alat ini sering
terdapat di laboratorium tanah atau balai pengujian.
Untuk mengurangi genangan
di permukaan tanah, metode teknis yang lazim digunakan yakni membuat sumur
resapan guna mempercepat air meresap ke dalam tanah. Mengenai pergerakan air
kedalam tanah dan persamaan-persamaan yang mendasarinya, sudah dibahas pada
pembahasan sebelumnya mengenai pergerakan air tanah (bisa dibaca disini).
Sumber Pustaka :
-
- Kondoatie RJ & Sjarief Roestam.,2008, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Penerbit ANDI, Yogyakarta
- Linsley JR. RK., et. all., 1982, Hidrologi untuk Insinyur, McGraw-Hill, Inc./ Ir. Yandy Hermawan (alih bahasa)/Penerbit Aerlangga, 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar