Pengukuran kemiringan (slope) pada peta topografi bisa dilakukan dengan
persamaan Wentworth (1930), yang mana persamaannya sebagai berikut :
S
= (n-1) . Ic / ∆h x 100%
Dimana :
S = nilai kemiringan lereng dalam %
n = jumlah kontur
Ic = interval kontur
∆h = jarak horizontal (meter)
Dalam menghitung slope menggunakan
pendekatan Wentworth, terlebih dahulu kita membuat kotak-kotak (grid) pada peta topografi atau juga dapat dibuat menyerupai sistem salib sumbu X - Y. Ukuran
kotak itu relatif, tapi sebaiknya ukuran kotak lebih kecil agar mendapatkan
hasil yang lebih detail. Penggunaan kotak-kotak ini dimaksudkan agar lebih
tepat dalam penentuan posisi. Selain itu, memudahkan ketika hasil perhitungan dipindahkan untuk digambarkan dalam lembaran baru (peta kedua/peta kemiringan lereng).
Contoh Soal
!
Peta dibawah ini memiliki skala 1 : 50.000 dan memiliki
interval kontur 25 meter. Hitung kemiringan lereng pada kotak yang ditandai ?
Jawab :
Informasi yang diketahui setelah
melihat kotak yang ditandai yakni, jumlah kontur 2 (kontur utama), jarak
horizontal (diagonal) 0,6 cm atau 300 meter maka :
S = (2-1).25 / 300 x100% = 8,3%
Maka kemiringannya adalah 8,3%.
Peta kemiringan lereng sering dibuat menggunakan
metode ini. Titik-titik yang telah dihitung pada peta pertama (topografi),
digambarkan kembali dalam lembaran baru (peta 2). Lalu titik-titik yang
nilainya sama dihubungkan.
Pada peta topografi garis kontur menghubungkan titik
yang nilai ketinggiannya sama, sedangkan pada peta kemiringan lereng titik-titik yang
mempunyai nilai persentase kemiringan lerengnya sama dihubungkan dengan
interval tertentu. Lalu diberi warna berdasarkan klasifikasi kemiringan lereng,
misalnya kemiringan lereng 0-2% topografinya datar, maka warnanya kuning (menurut
van Zuidam, 1905).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar