3. Persamaan Bernoulli
HELLO GUYS, kali ini kita akan melanjutkan
pembahasan kita tentang Persamaan-persamaan Dasar dalam Fluida Bergerak yakni,
Persamaan Bernoulli. Kalian tentunya sudah tahu prinsip sederhana yang sudah
diajarin di bangku SD bahwa air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah (secara gravitasi). Selanjutnya Anda perhatikan gambar penampang pipa di
bawah ini, apakah mungkin aliran air (fluida) berpindah dari titik 1 ke titik
2, secara titik 1 lebih rendah dari titik 2 ?
Pertanyaan ini yang coba dijawab oleh seorang ahli fisika dan
matematika dari Swiss, Daniel Bernoulli (1700-1782). Untuk menjawab
ketidakmungkinan pada gambar diatas menggunakan teorema tentang usaha-energi
mekanik.
W = EP1 – EP 2
W = EK 2 – EK 1
EP1 – EP2 = EK2 – EK1
EP1 – EK1 = EP2 + EK2
mgh1 + 1/2mv1 = mgh2 + 1/2m v22
Fluida dapat berpindah dari 1 ke
2 karena ada usaha (W F∆s).
Kalau dikaitkan dengan Hukum Kekekalan energi mekanik W bisa negatif. Agar W
Positif haruslah beda gaya ∆F = F1 – F2. F = p A, agar ∆F positif maka, ∆F p1A1 – p2-A2.
Dari sini Bernaulli mengetahui usaha positif yang dilakukan fluida, yakni
tekanan p (p = F/A).
Melalui terorema usaha-energi
mekanik yang melibatkan tekanan (p), dan kecepatan aliran fluida (v) serta
ketinggian (h), Bernoulli menurunkan persamaan yang menghubungkan ketiganya :
p1 + ½ p1v12 + pgh1 = p2 + 1/2p2v22 + pgh2
Persamaan diatas juga dapat ditulis seperti ini
p + 1/2pv2 + pgh = konstan
Persamaan Bernoulli menyatakan
bahwa jumlah dari tekanan (p), energi kinetik per satuan volume (1/2pv2),
dan energi potensial per satuan volume (pgh) memiliki nilai yang sama
pada setiap titik di sepanjang garis arus.
Bagaimana dengan fluida yang
mengalir dalam pipa mendatar (h1 = h2) ?
Dalam pipa yang mendatar jelas
tidak terdapat perbedaan ketinggian diantara bagian-bagian fluida.
p1 + ½ pv12 = p2 + 1/2pv22
p1 – p2 = 1/2p (v22 – v12)
Dari persamaan tersebut jelas
tergambar bahwa jika v2
< v1 maka p1 > p2.
Artinya, di tempat yang kelajuan alirnya besar, tekanannya kecil. Sebaliknya di
tempat yang kelajuan alirnya kecil, tekanannya besar. Pernyataan ini dikenal
dengan asas Bernoulli.
So guys, begitulah penjelasan tentang
persamaan Bernoulli. Aplikasi persamaan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari
contohnya air yang mengalir dari pipa utama milik PDAM dan masuk menuju pipa
sambungan ke rumah, dapat langsung menuju kamar mandi di lantai II tanpa
bantuan pompa jika tekanannya besar.
Perlu kalian ketahui bahwa persamaan
ini tidak berlaku apabila terjadi penambahan energi atau kehilangan energi
(Hukum Pertama Termodinamika). Apabila terjadi kehilangan energi berarti
tekanan juga berkurang. Kehilangan energi dan terjadi penurunan tekanan bahasa
populernya disebut head losses.
Di lapangan jarang sekali ditemukan ada pipa distribusi air minum yang tidak
mengalami head losses. Dalam perencanaan jaringan perpipaan itu selalu
menghitung total head loss untuk mencari spesifikasi pompa yang
memenuhi head total dan kebutuhan air warga, apabila mengalirkan air secara
gravitasi (dari tempat tinggi ke tempat rendah) tidak memungkinkan. Oleh karena
itu, perlu digunakan bantuan pompa untuk “mengangkat” air.
Penurunan tekanan (kehilangan
energi) sendiri bisa disebapkan oleh terjadinya gesekan antara fluida (air
minum) dengan dinding pipa, akibat kekasaran pada dinding pipa serta
viskositas. Di lapangan pipa yang dipakai untuk mengalirkan air minum akan
menjadi semakin kasar seiring berjalannya waktu, karena perkaratan, adanya lumut
dan pengendapan bahan pada dinding pipa. Kekasaran dinding pipa berbanding
lurus dengan waktu (semakin tua umur pipa semakin kasar dan terjadinya gesekan
semakin besar). Selain gesekan, pada percabangan pipa sering terjadi head losses. Penyambungan dari pipa
besar ke pipa yang diameternya lebih kecil, juga memungkinkan terjadi head losses. Contoh kasus lainnya
Kalau kita ikuti berita di koran, kebocoran air PDAM Jayapura selain pencurian
air, kebanyakan karena pipa yang dipakai sudah berumur (pipa bekas zaman
Belanda) jadi sudah karat serta mengalami kebocoran, kalau hujan mengalami sliding dan akhirnya patah. Pasti kalau pipa
sudah berumur dan berkarat kehilangan energinya besar, sehingga tidak maksimal
dalam mendistribusikan air minum.
Itu hanya gambaran secara singkat
mengenai head losses, nanti kita akan bahas secara terpisah di persamaan
lainnya di kesempatan yang berbeda (*).
Keterangan Simbol :
p = tekanan (pascal/Pa)
v = kecepatan (ms-1)
g = gravitasi (9,8 m/s2)
EP
= energi potensial (Joule/J)
h
= ketinggian (m)
EK
= Energi kinetik (Joule/J)
W
= Usaha (Joule/J))
BERSAMBUNG.......................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar