Kemarin
telah dibahas mengenai metode pengujian distribusi probabilitas yakni, meteode Chi-Kuadrat. Kali ini akan dibahas mengenai
metode pengujian lainnya yaitu, metode
Smirnov-Kolmogorof.
Pengujian
distribusi probabilitas dengan metode Smirnov-Kolmogorof dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Urutkan
data (Xi) dari besar ke kecil atau sebaliknya.
2. Tentukan
peluang empiris masing-masing data yang sudah diurut tersebut P(Xi) dengan
rumus tertentu, rumus Weibull misalnya.
P(Xi)
= n + 1 / i
Keterangan rumus
:
n = jumlah data
i = nomor urut
data (setelah diurut dari besar ke kecil atau sebaliknya)
3.
Tentukan peluang teoritis masing-masing data
yang sudah diurut tersebut P’(Xi) berdasarkan persamaan distribusi probabilitas
yang dipilih (Gumbel, Normal, dan sebagainya).
4.
Hitung selisih (∆Pi) antara peluang
empiris dan teoritis untuk setiap data yang sudah diurut.
∆Pi
= P(Xi) – P’(Xi)
5.
Tentukan apakah ∆P < ∆P
kritis, jika “tidak” artinya Distribusi Probabilitas yang dipilih dapat
diterima, demikian sebaliknya.
6.
∆P kritis nanti tinggal dicocokan dalam
tabel lampiran.
Contoh
Soal !
Sebagai
latihan kita akan pakai data hujan yang kemarin dipakai di metode Chi Kuadrat, cuma
bedanya sebagai perwakilan akan dipakai Distribusi Probabilitas Normal untuk
diuji dengan metode Smirnof Kolmogorof.
Hasil perhitungannya uji Distribusi Probabilitas
Normal dengan metode Smirnof-Kolmogorof ditampilkan dalam bentuk tabel di bawah
ini :
i
|
Xi
|
P(Xi)
|
f(t)
|
P'(Xi)
|
∆P
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)
|
1
|
2729
|
0,09
|
1,72
|
0,04
|
-0,05
|
2
|
2544
|
0,18
|
1,35
|
0,08
|
-0,1
|
3
|
2115
|
0,27
|
0,49
|
0,31
|
0,04
|
4
|
2016
|
0,36
|
0,30
|
0,38
|
0,02
|
5
|
1958
|
0,45
|
0,18
|
0,42
|
-0,03
|
6
|
1716
|
0,55
|
-0,29
|
0,61
|
0,06
|
7
|
1496
|
0,64
|
-0,73
|
0,76
|
0,12
|
8
|
1443
|
0,73
|
-0,84
|
0,79
|
0,06
|
9
|
1417
|
0,82
|
-0,89
|
0,81
|
-0,01
|
10
|
1217
|
0,91
|
-1,29
|
0,90
|
-0,01
|
-
Kolom (1) = nomor urut data
-
Kolom (2) = data hujan dirut dari besar
ke kecil
-
Kolom (3) = peluang empiris (dihitung
dengan persamaan Weibull)
-
Kolom
4 = nilai f(t)
f (t)
= data hujan – nilai rata-rata / standar deviasi
nilai f (t) untuk baris pertama kolom 5
f (t) = 2729 – 1865,1 / 500,94 = 1,72
demikian seterusnya untuk baris
berikutnya
-
Kolom 5 = peluang teoritis dimana nilai
f(t) setiap baris dicocokan dengan tabel di bawah kurve normal. Nilai peluang teoritis = 1 – angka hasil pencocokan nilai f(t). Baris
1 nilai f(t) yaitu 1,72, setelah dicocokan dalam tabel di bawah kurve normal
hasilnya 0,9573. Selanjutnya 1 – 0,9573 = 0,04 (peluang teoritis kolom 5 baris
1)
-
Kolom (6) = (∆Pi) = kolom (5) – kolom (3).
Kesimpulan :
Dari tabel simpangan
maksimum (∆P maksimum) = 0,12. Jika jumlah data 10 dan α (derajat kepercayaan)
adalah 5% maka dari tabel lampiran didapat ∆ kritis = 0,41. Oleh karena ∆P
maksimum < ∆ kritis, maka Distribusi Probabilitas Normal juga dapat diterima
untuk menganalisa data hujan pada pembahasan mengenai, Analisa Pengaruh Perubahan TataGuna Lahan Terhadap Debit Puncak Limpasan Permukaan di Wilayah Abepura. (*)
Sumber Pustaka :
Kamiana, I Made. 2001. Teknik Perhitungan
Debit Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu. Yogyakarta