Jumat, 30 Januari 2015

Perubahan Bentuk Permukaan Akibat Aktifitas Aliran Air

Bentuk permukaan bumi (relief) tidaklah statis melainkan dinamis, dalam artian akan terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan yang terjadi bisa karena faktor alam maupun karena faktor perbuatan manusia. Perubahan karena faktor alam salah satunya yakni karena akibat aktifitas aliran air yang merupakan aktor utama dalam proses erosi dan sedimentasi.
Hujan yang jatuh ke permukaan bumi sebagian mengalir diatas permukaan tanah dan kemudian masuk ke sungai dan selanjutnya menuju outlet pembuangan di waduk, danau dan laut. Aliran air yang mengalir di permukaan tanah  ini yang sering disebut sebagai aliran permukaan atau limpasan permukaan (run off).
Hujan yang turun di pegunungan atau perbukitan akan mengalir menuruni lereng-lereng dan dalam perjalanan air akan mengikis tanah-tanah yang gundul tanpa ditutupi vegetasi. Proses pengikisan tanah oleh air ini yang disebut dengan erosi. Proses erosi secara fisik dipengaruhi oleh iklim, sifat, tanah, topografi dan vegetasi penutup tanah. Proses erosi sangat dominan terjadi pada tanah yang memiliki kemiringan curam dan tanahnya labil serta tanpa ditutupi vegetasi. Pada kemiringan yang curam kekuatan dan energi air akan meningkat secara signifikan sehingga mampu untuk mengikis, mengangkut dan menghanyutkan tanah.
Proses erosi yang berlangsung terus menerus akan merubah bentuk atau kontur permukaan tanah, dimana lama kelamaan akan nampak parit-parit dengan kedalaman yang bervariasi. Menurut bentuknya erosi dibedakan dalam erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai dan tanah longsor. 

Contoh bentuk-bentuk erosi yang terjadi di perbukitan Skyland Kota Jayapura ( Sumber: Laporan Kerja Praktek, 2011)

Tanah hasil proses erosi akan diangkut oleh air dan diendapkan di badan-badan air dan sepanjang kanan-kiri sungai (bantaran, tanggul dan dataran banjir). Proses pengendapan sering disebut dengan sedimentasi dan partikel-partikel tanah yang diendapkan disebut dengan sedimen. Sedimen yang diendapkan di alur dan kanan kiri kiri sungai tidak akan diam terus disitu,  melainkan akan terus bergerak dan pergerakannya akan sangat cepat pada waktu banjir di sungai. Sedimen yang bergerak didalam sungai wujudnya dapat berupa sedimen tersuspensi (suspended sediment) maupun dalam wujud muatan dasar (bed load).
Proses erosi tidak hanya terjadi di pegunungan atau perbukitan, namun juga terjadi di sungai yakni, erosi pada dasar sungai, tanggul dan tebing sungai. Erosi di hulu sungai cenderung vertikal, sedangkan di hilir biasanya horizontal. Proses erosi dan sedimentasi yang terjadi di sungai turut merubah bentuk lahan. Berikut ini ada beberapa bentuk lahan yang merupakan hasil dari proses erosi dan sedimentasi di sungai:


a.      Dataran banjir (flood plain), merupakan dasar lembah di sisi sungai yang terhilir yang mungkin terendam pada waktu air tinggi. Dataran banjir terutama terbentuk dari hasil endapan sedimen di alur sungai dan pengendapan sedimen halus pada daerah genangan pada waktu banjir.

Contoh sungai teranyam (sumber : google earth
b.      Sungai teranyam (braided stream), bentuk sungainya seperti teranyam karena tanggul-tanggulnya dapat tererosi dengan mudah dan cenderungg berpasir dengan lindungan tumbuhan yang sedikit. Bahan dasar alur relatif kasar dan ukuran partikelnya heterogen. kemiringan sungai teranyam lebih besar dari sungai berkelok-kelok.  

Contoh sungai bermeander (sumber : google earth
c.       Sungai berkelok-kelok (meandering stream), biasanya terletak di bagian hilir daerah aliran sungai yang landai dengan kecepatan aliran air yang lambat. Kelokan atau meandering terjadi karena tanggulnya mudah tererosi. Kandungan sedimennya didominasi oleh lanau dan lempung
d.      Percabangan Sungai (Cut off), terjadi karena tanggul-tanggul sungai mudah tererosi sehingga terjadi percabangan pada aliran. Cut off Umumnya terjadi pada bagian sungai yang alirannya  cenderung melambat.
e.       Oxbow lake, kalau dilihat oxbow lake awalnya merupakan cut off namun telah terputus. Erosi dan sedimentasi mengakibatkan terjadinya pergeseran alur sungai dan cut off menjadi benar-benar terputus dan menjadi semacam danau kecil atau telaga yang tidak terkoneksi dengan alur sungai utama.
f.       Tanggul alam (natural levees), merupakan barrier di sisi kanan kiri sungai yang terbentuk dari sedimen yang mengendap. 
g.      Delta, terbentuk karena akumulasi sedimen yang terendapkan di muara sungai dan terkadang sedikit menjorok ke arah pantai atau danau.
Kira-kira demikian pembahasan secara singkat mengenai perubahan bentuk permukaan akibat aktifitas aliran air. Semoga Bermanfaat. (*)

Sumber :
Lindsley Ray dkk,1996., Hidrology untuk Insiyur, Penerbit Erlangga, Jakarta  
Arsyad Sitanala,1989.,Konservasi  Tanah & Air, IPB Press, Bogor




Tidak ada komentar:

Posting Komentar